Cerpen Remaja

Kau Masih Sahabat Yang Ku Sayang
“Selamat tinggal, masa lalu.. aku kan melangkah, maafkanlah segala yang.. telah ku lakukan padamu” terdengar suara lagu five minutes dari handphone seorang cewek. Dialah Sabrina. Cewek yang baru saja naik kelas 3 SMP dengan hasil yang cukup memuaskan. Sabrina mempunyai sahabat cowok yang dekat dengannya. Namanya Daniel. Daniel sudah hampir 8 tahun mengenal Sabrina, dan sudah 2 tahun menjadi sahabatnya. Mereka sudah seperti saudara. Sabrina memanggil Daniel dengan sebutan ‘kakak’ dan Daniel memanggil Sabrina dengan sebutan ‘adek’.

Cewek yang selalu terlihat ceria tanpa masalah itu, rupanya sedang ada masalah alias galau. Tidak biasanya Sabrina seperti ini. Dia merasa ada yang beda dengan kehidupannya sekarang. Dia jadi sering kepikiran sesuatu, meskipun dia menyembunyikannya dari teman-temannya. Dia terpikirkan lagi kejadian itu.
Kejadiannya belum terlalu lama. Mungkin sekitar 1,5 bulan yang lalu.

Malam itu tanggal 23 Agustus 2013. Sabrina mengirim pesan kepada Daniel, yah.. mungkin semacam kata-kata untuk mengetest seseorang lah. Tetapi malam itu Daniel tak merespon pesan dari Sabrina. Akhirnya Sabrina memutuskan untuk tidur.

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali tepatnya jam 05.00 pagi Daniel baru merespon pesan yang semalam dikirim Sabrina. Daniel malah marah dan ngambek. Sabrina baru membalas pesan dari Daniel satu jam kemudian. Tapi Daniel tidak membalas lagi pesan dari Sabrina.

Hari ini Sabrina mengikuti kegiatan jalan sehat di sekolahnya. Tapi rasanya hari ini Sabrina sedang tidak bersemangat gara-gara kejadian pertengkarannya tadi pagi dengan Daniel. Tapi dia berusaha menyembunyikan semua itu dari teman-temannya. Pagi itu yah.. seperti biasa dibuka dengan ceramah dari bu kepala sekekolah. Dan saat berkumpul di lapangan, Sabrina bertemu dengan Daniel. Tapi.. yah.. seperti biasa. *cuek*.

Rasanya Sabrina gak bisa fokus belajar karena memikirkan kejadian itu. Akhirnya pulang sekolah, Sabrina putuskan untuk minta maaf pada Daniel dengan mengirim pesan. Berkali-kali Sabrina mengirim pesan itu kepada Daniel. Tapi Daniel tak membalasnya. Pikiran Sabrina semakin kacau. Hingga kurang lebih 1 minggu dia menunggu balasan pesan dari Daniel. Tapi Daniel tidak membalas satu pun pesan dari Sabrina. Bahkan nomer ponsel Daniel tidak aktif.

Sampai akhirnya Sabrina berpikiran bahwa Daniel tak mau lagi jadi sahabatnya dan Sabrina memutuskan untuk melupakan semuanya. Karena dia harus bisa fokus pada pelajaran di sekolahnya. Karena Sabrina sudah kelas 3 SMP.

Sebenarnya Sabrina tidak akan pernah bisa melupakan semua kenangan persahabatannya dengan Daniel. Akhirnya beberapa minggu kemudian, Sabrina kembali seperti biasanya setelah dia belajar untuk tidak memikirkan semua kejadian yang terjadi pada persahabatannya. Dia kembali menjadi Sabrina yang rajin, cerdas dan ceria tanpa memikirkan apa yang sudah terjadi. Tapi bukan berarti Sabrina melupakan Daniel.

Sabrina tidak pernah berniat melupakan Daniel. Bahkan terkadang Sabrina mencari-cari informasi tentang Daniel lewat sahabatnya, Excel. Excel bilang kalau handphone Daniel hilang waktu dibawa ke sekolah. Yah.. dengan itu Sabrina tau kenapa Daniel tak membalas pesannya. Sabrina merasa malu karena telah menuduh Daniel tanpa mengetahui alasannya. Akhirnya Sabrina berusaha berkomunikasi lagi dengan Daniel lewat facebook. Tapi Daniel juga tak membalas chat Sabrina.

Sabrina agak kesal dengan itu tapi Sabrina tetap menganggap Daniel adalah sahabatnya. Sabrina tak akan mungkin pernah melupakan sahabat yang paling dia sayang. Bagi Sabrina, Daniel adalah sahabat sekaligus kakak untuknya. Sampai akhirnya sudah 1 bulan lebih kehidupannya berjalan tanpa Daniel. Sabrina sudah terbiasa menjalani hari-harinya yang sekarang.

Udah gak terasa waktu itu tanggal 13 Oktober 2013. 2 minggu lagi adalah ulang tahun Daniel. Dan hari itu, Sabrina memutuskan untuk mencari nomer ponsel Daniel yang baru hanya sekedar untuk mengucapkan ulang tahun kepada Daniel. Setelah itu Sabrina berjanji untuk tidak menyimpan nomer ponsel Daniel. Akhirnya setelah berdebat dengan Excel, Excel mau memberi nomor ponsel Daniel pada Sabrina. Tentu saja Excel tak akan tega melihat sahabatnya itu galau dan selalu merengek-rengek meminta nomor ponsel Daniel.

Hari itu tanggal 15 Oktober 2013. Sekolah libur karena hari itu adalah hari raya idul adha. Pagi ini Sabrina memutuskan untuk main ke sekolah dan menemani temannya. Waktu di sekolah Sabrina memutuskan untuk mengirim pesan kepada Daniel. Hanya satu kali dan tak akan membalasnya lagi. Karena sebenarnya tujuannya mencari nomor ponsel Daniel hanya untuk mengucapkan ultah.

From : 085706xxxxxx
To : Daniel
Tuhan.. cabut nyawaku sehari saja. Agar aku bisa tau siapa saja yang menangis saat aku udah gak ada

Ya. Seperti yang telah Sabrina duga. Daniel tak membalas pesan dari Sabrina. Sabrina tak mempermasalahkan hal itu. Sabrina tetap ceria menghabiskan waktu liburannya meskipun hanya di sekolahnya. Tapi tak disangka, siang hari sekitar jam 10.00 pagi saat Sabrina asyik dengan laptopnya… Daniel membalas pesan Sabrina dan bertanya siapa yang mengirimnya pesan itu. Karena yah.. Daniel gak punya nomor ponsel Sabrina. Tapi Sabrina tak membalas lagi pesan dari Daniel itu.

Sore harinya Daniel mengirim Sabrina pesan yang sama dengan yang tadi pagi dia kirimkan. Daniel memaksa ingin tau siapa yang mengiriminya pesan. Akhirnya Sabrina memutuskan untuk mengaku pada Daniel. Dan tidak disadari Sabrina mengingkari janjinya. Dia berkomunikasi lama dengan Daniel. Tapi apa yang dilakukan Sabrina tak salah. Daniel yang meminta persahabatan mereka untuk kembali seperti dulu. Mana mungkin Sabrina menolak sedangkan Daniel adalah sahabat sekaligus kakak yang berharga baginya. Daniel dan Sabrina berusaha mengembalikan hubungan persahabatan mereka seperti dulu. Mereka masih saling terbuka. Kecuali… Daniel tak memanggil Sabrina dengan sebutan adek lagi.

Mungkin persahabatan mereka sudah kembali. Tapi keadaanya sudah tak seperti dulu lagi. Semuanya terasa kaku, mereka seperti harus mengulangnya dari awal. Dan yah.. Sabrina merasakan sifat cuek Daniel padanya. Sabrina paling tidak suka dicuekin. Tapi Sabrina tak pernah berani bicara pada Daniel. Dia tidak mau kehilangan sahabatnya itu, dia terlalu sayang pada Daniel. Dan yang bisa Sabrina lakukan sekarang adalah menjalani semua seperti biasanya. Paling tidak persahabatannya sudah kembali.

Sabrina hanya berharap sikap Daniel padanya bisa seperti dulu. Daniel yang selalu perhatian dan memanggilnya dengan kata ‘adek’ !! Sabrina akan selalu ada untuk Daniel. Karena Daniel tetaplah sahabat yang paling dia sayang.

~ THE END ~

Aku harap, sifat sahabat yang ku sayang kembali seperti dulu. Penuh perhatian dan selalu bisa menghibur.
For you my best friend.
Share this article :
 
Support : Caffe Coffee | Tabloid Kita | Zona Blogger
Copyright © 2014. Pendidikan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger