Info Terbaru Hari Ini
print this page
Info Terbaru

Siksaan Wanita di Neraka


10 MACAM SIKSAAN WANITA DI NERAKA

1. Wanita yang digantung rambutnya dan otaknya mendidih karena tidak menutup rambutnya.

2. Wanita yang digantung lidahnya, dan tangannya dikeluarkan dari punggungnya sedang cairan aspal panas dituangkan pada tenggorokannya, karena menyakiti hati suaminya dengan lidahnya / kata-katanya.
3. Wanita yang digantung dengan buah dadanya karena menyusui anak orang lain t...anpa izin suaminya.

4. Wanita yang diikat dengan tangannya karena keluar rumah tanpa izin suami dan tidak mandi wajib dari haid dan nifas.

5. Wanita yang diikat dengan kaki dan tangannya sampai ke ubun-ubun, dibelit dan disengati ular dan kalajengking karena dia mampu untuk mengerjakan shalat dan puasa tapi tidak mengerjakannya dan tiak mau wudhu dan mandi wajib.

6. Wanita yang memakan badannya sendiri karena bersolek untuk dilihat laki-laki lain dan suka membicarakan aib orang lain.

7. Wanita yang menggunting-gunting badannya karena suka memanjakan diri ( ingin terkenal ) dan mempertontonkan perhiasannya di depan orang banyak sehingga tertarik padanya.

8. Wanita berkepala babi dan badannya seperti keledai karena dia suka berdusta dan mengadu domba.

9. Wanita berbentuk seperti anjing dan api dimasukkan dari mulut hingga keluar dari duburnya dan malaikat memukul-mukul kepalanya karena dia ahli fitnah dan suka marah-marah pada suaminya.

10. Wanita diikat kedua kakinya sampai ke payudara dan kedua tangannya sampai ke ubun-ubun dan disengati ular dan kalajengking karena ia telah mempersilahkan laki-laki lain untuk berzina dengannya.

Perhiasan :
“ Wanita mana saja yang memakai kalung untuk dipamerkan kepada orang lain, maka di hari kiamat ia akan dikalungi api neraka sebesar kalung itu dan bila memakai anting-anting untuk dipamerkan maka telinganya akan digantungi api neraka sebesar anting-anting itu “. ( Nasai )

Parfum :
“ Jika seorang wanita memakai minyak wangi selain untuk suaminya, maka sesungguhnya itu adalah api neraka dan suatu aib yang buruk.” ( Thabrani ).

“ Siapa saja wanita yang memakai wangi-wangian dan melewati kumpulan orang-orang sehingga mereka mencium bau harumnya, maka ia adalah pezina “.( Nasa`I , Ahmad, Hakim )

Ibnu Abbas ra. Berkata, Nabi saw bersabda :
“ Seorang perempuan, apabila keluar dari pintu rumahnya dengan berhias dn memakai wangi-wangian, sedang suaminya redha padanya ( dengan hal itu ), maka dibangunkan untuk suaminya itu sebuah rumah di neraka sebanyak langkah yang dilangkahkannya ( istrinya )

Sedikit dan Sesuai Sunnah Lebih Baik



Sedikit Namun sesuai Sunnah Nabi Shallallahu alaihi wa Sallaam adalah lebih Baik daripada Banyak tapi Tidak Sesuai Tuntunan

Seandainya kita dihadapkan pada 2 sosok guru, ustadz, da'i, atau orang berilmu yang semisalnya, yang satu ahli ibadah tapi memiliki banyak pemahaman yang keliru tentang agama, yang satunya lagi ibadahnya biasa saja tapi memiliki pemahaman yang benar tentang agama, maka saya pribadi lebih memilih sosok yang kedua.

Sosok yang pertama, dia ahli ibadah. Tapi kebaikan ibadahnya hanya untuk dirinya sendiri, sementara pemahamannya yang keliru bisa jadi justru membuatnya sesat dan menyesatkan orang lain, apalagi jika ia kemana2 hanya menyebarkan dan mengajarkan ibadah yang tak ada asalnya dalam Islam, tentu hal ini justru menjadi nilai negatif bagi Islam dan muslimin.

Sosok yang kedua, ibadahnya yang biasa saja itu adalah urusan dia dengan Allaah. Namun kebaikan dan kebenaran pemahaman yang dimilikinya akan sangat bermanfaat bagi orang lain, menjadi nilai positif bagi Islam dan muslimin.

Para shahabat memberikan sebuah kata mutiara :

"SEDIKIT DAN SESUAI SUNNAH LEBIH BAIK DARIPADA BANYAK TETAPI BID'AH"


Kata mutiara tersebut tidak hanya terucap dari seorang shahabat, dan diantara yang mengucapkannya ialah Abu Darda’ dan Abdullah bin Mas’ud –Radhiallahu anhuma- seperti yang disebutkan dalam :

- Syarh Ushul I’tiqad Ahlus Sunnah (nomor114 dan 115).

- Assunnah karya Ibnu Nashr (hal 27-28), Al Ibanah (I/320) karya Ibnu Baththah.

- Dan lain-lain..

Juga terdapat riwayat dari Ubay bin Ka’ab Radhiallahu anhu seperti disebutkan dalam Al Hujjah fi Bayan Al Mahajjah (I/111) dengan redaksi :

“Sesungguhnya sederhana dalam jalan hidup dan sunnah Nabi Shalallahu alaihi wa sallam adalah lebih baik daripada banyak tetapi menyalahi jalan hidup dan sunnah Nabi Shalallahu alaihi wa sallam. Maka lihatlah amal kamu, baik banyak maupun sedikit, agar yang demikian itu sesuai dengan jalan hidup dan sunnah nabi Shalallahu alaihi wa sallam” [1]

Itulah kata mutiara yang memberikan metode yang agung bagi seorang Muslim yang ingin mengikuti kebenaran dalam amal dan ucapannya agar sesuai dengan aturan syari’at. Kata mutiara tersebut disadur dari beberapa hadits shahih, diantaranya :

[1]. Sabda Nabi Shalallahu alaihi wa sallam :

“Hindarilah olehmu melampaui batas dalam agama”. [Hadits Riwayat Nasa’i :V/268, Ibnu Majah:3029, dan Ahmad : I/215&347, dengan sanad hasan]

[2]. Sabda Nabi Shalallahu alaihi wa sallam :

“Amal yang paling dicintai Allah adalah amal yang berkesinambungan, meskipun sedikit.” [Hadits Riwayat Bukhary : I/109 dan Muslim no.782 dari Aiysah]

[3]. Sabda Nabi Shalallahu alaihi wa sallam :

“Sesungguhnya setiap amal terdapat masa giat, dan disana ada masa jeda. Maka siapa yang jedanya kepada bid’ah sesungguhnya dia sesat, dan siapa yang jedanya kepada sunnah maka dia terbimbing.” [2]

Dan hadits-hadits lain..

Sungguh para shahabat -Radhiallahu anhum- dan tabi’in Rahimahumllahu ta’ala, benar-benar mengaplikasikan kaidah tersebut dengan sangat cermat. Mereka sangat antusias untuk mengikuti sunnah walau hanya dengan sedikit amal. Tidak hanya itu, tetapi mereka juga sangat jauh dari bid’ah, meskipun ada orang yang menyangka bahwa bid’ah itu terdapat tambahan kebaikan.

Abu Ahwash [3] berkata kepada dirinya sendiri :

”Wahai Sallam,tidurlah kamu menurut sunnah.Itu lebih baik daripada kamu bangun malam untuk melakukan bid’ah.” [4]

Dan Ibrahim An-Nalkha’i berkata :

”Seandainya para shahabat Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam mengusap kuku, niscaya aku tidak membasuhnya karena mencari keutamaan dalam mengikuti mereka.” [5]

Betapa indahnya firman Allah dalam menetapkan kaidah tersebut :

“Supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya.” [ Al Mulk : 2]

Allah tidak mengatakan,” Yang banyak amalnya” sebagaimana dijelaskan Ibnu Katsier dalam tafsirnya (IV/619).

Dan barangsiapa merasa sempit pada jalan Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam dan jalan orang-orang mukmin terdahulu maka Allah tidak memberi kelapangan kepadanya.[6]

Diantara yang penting untuk diingatkan disini adalah cara menyimpulkan dalil yang salah oleh sebagian orang yang ditegur ketika melakukan bid’ah, seperti shalat yang tidak ada contohnya dalam Sunnah. Mereka menggunakan dalil, "Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang shalat kepada seorang hamba ?" [Al-Alaq : 9-10]

Sungguh demikian ini cara menyimpulkan dalil yang batil dan pendapat yang salah tentang ayat Al Qur’an !!

Imam Abu Syamah dalam Al Baits (hal 114) berkata setelah menyebutkan beberapa hadits dan atsar yang melarang shalat yang tidak sesuai dengan Sunnah Nabi Shalallahu alaihi wa sallam :

” Apakah boleh bagi seorang Muslim bila mendengar beberapa hadits dan atsar ini, dia mengatakan, bahwa Nabi Shalallahu alaihi wa sallam melarang shalat dan bahwa Umar dan Ibnu Abbas, dikategorikan sebagai orang yang telah disebutkan dalam firmanNya :

“Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang, seorang hamba ketika dia mengerjakan salat” [Al-Alaq : 9-10] [7]

Demikian pula, setiap orang yang melarang sesuatu yang dilarang syari’at Islam tidak boleh dikatakan seperti ini. Sebab orang yang menggunakan dalil tersebut dengan menganggap baik setiap amalnya yang tidak sesuai dengan sunnah adalah orang bodoh yang merubah kitab Allah dan mengganti firmanNya. Sesungguhnya Allah telah mencabut kelezatan pemahaman akan maksud wahyu darinya tersebut".

Dan dalam halaman 214, beliau (yakni Imam Abu Syamah) berkata :

"Maka sungguh nyata dan jelas –dengan pertolongan Allah- kebenaran orang yang mengingkari hal-hal yang bid’ah, meskipun bid’ahnya berupa shalat dan memakmurkan masjid. Dan janganlah dia memperdulikan kebencian orang bodoh yang mengatakan : “Tidak mungkin Islam memerintahkan membatalkan shalat dan menghancurkan masjid ?”

Sebab perumpamaan dia seperti orang yang mengatakan :

“Bagaimana diperintahkan menghancurkan masjd ?”

Padahal telah maklum bahwa Nabi Shalallahu alaihi wa sallam pernah menghancurkan masjid Dhirar !!!

Atau seperti orang yang mengatakan :

"Bagaimana mungkin Islam melarang membaca Al Qur’an dalam ruku dan sujud ?”

Padahal terdapat hadits shahih bahwa Ali Radhiallahu anhu berkata :

“Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam melarang aku membaca Al Qur’an dalam ruku dan sujud.” [Hadits Riwayat Muslim]

Jadi mengikuti Sunnah lebih utama daripada mempertahankan bid’ah, meskipun berupa shalat. Sebab mengikuti sunnah lebih banyak faidahnya dan lebih besar pahalanya, meskipun kita menganggap bahwa dalam bentuk shalat tersebut terdapat pahala.

Dan Allah-lah yang memberi taufik kepada kebenaran.

[Sebagian tulisan dinukil dari kitab Al Ilmu Ushul Bida’ Dirasah Taklimiyyah Muhimmah Fi Ilmi Ushul Fiqh, Penulis Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid Al-Halabi Al-Atsari, edisi Indonesia Membedah Akar Bid’ah, Penerjemah Asmuji Solihan Zamakhsyari, Penerbit Pustaka Al-Kautsar hal, 26-28]
_________

Foote Note

[1] Juga diriwayatkan oleh Al Laalikai no.11,Ibnul Mubarak dalam AzZuhd :II/21, dan Abu Nu’aim dalam Al Hilyah :I/252

[2] Hadits shahih dengan berbagai jalan, lihat Al Itmam no.23521 dan Attiba’ AsSunnah no.8]

[3] Namanya adalah Sallam bin Sulaim, Lihat Siyar An-Nubala VII/281 oleh Adz-Dzahabi.

[4] Al Ibanah no.251

[5] Hadits Riwayat Ad Darimi:I/72 dan Ibnu Baththah :254

[6] Naqd Al Qaumiyyah Al Arabiyyah : 48, Syaikh Abdul Aziz bin Baz

[7] Lihat Musaajalah Ilmiyyah : 30-31 Al Izz bin Abdis Salam

Mengenal Salaf dan Salafi

Mengenal Salaf dan Salafi

Para pembaca yang budiman -semoga Allah menunjuki kita kepada kebenaran-. Salaf dan salafi mungkin merupakan kata yang masih asing bagi sebagian orang atau kalau toh sudah dikenal namun masih banyak yang beranggapan bahwa istilah ini adalah sebutan bagi suatu kelompok baru dalam Islam. Lalu apa itu sebenarnya salaf? Dan apa itu salafi? Semoga tulisan berikut ini dapat memberikan jawabannya.

Pengertian Salaf

Salaf secara bahasa berarti orang yang terdahulu, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah yang artinya,”Maka tatkala mereka membuat Kami murka, Kami menghukum mereka lalu kami tenggelamkan mereka semuanya (di laut). Dan Kami jadikan mereka sebagai SALAF dan contoh bagi orang-orang yang kemudian.” (Az Zukhruf: 55-56), yakni kami menjadikan mereka sebagai SALAF -yaitu orang yang terdahulu- agar orang-orang sesudah mereka dapat mengambil pelajaran dari mereka (salaf). Oleh karena itu, Fairuz Abadi dalam Al Qomus Al Muhith mengatakan, ”Salaf juga berarti orang-orang yang mendahului kamu dari nenek moyang dan orang-orang yang memiliki hubungan kekerabatan denganmu.” (Lihat Al Manhajus Salaf ’inda Syaikh al-Albani, ’Amr Abdul Mun’im Salim dan Al Wajiz fii Aqidah Salafish Sholih, Abdullah bin Abdul Hamid Al Atsary)

Kata ’Salaf’ Tidaklah Asing di Kalangan Ulama

Mungkin banyak orang saat ini yang merasa asing dengan kata salaf, namun kata ini tidaklah asing di kalangan ulama. Imam Bukhari -ahli hadits terkemuka- menuturkan,”Rasyid bin Sa’ad mengatakan,’Dulu para SALAF menyukai kuda jantan, karena kuda seperti itu lebih tangkas dan lebih kuat’.” Kemudian Ibnu Hajar menjelaskan dalam Fathul Bari bahwa salaf tersebut adalah para sahabat dan orang setelah mereka.

Imam Nawawi –ulama besar madzhab Syafi’i- mengatakan dalam kitab beliau Al Adzkar, ”Sangat bagus sekali do’a para SALAF sebagaimana dikatakan Al Auza’i rahimahullah Ta’ala, ’Orang-orang keluar untuk melaksanakan shalat istisqo’ (minta hujan), kemudian berdirilah Bilal bin Sa’ad, dia memuji Allah …’.” Salaf yang dimaksudkan oleh Al Auza’i di sini adalah Bilal bin Sa’ad, dan Bilal adalah seorang tabi’in. (Lihat Al Manhajus Salaf ’inda Syaikh al-Albani)

Siapakah Salaf?

Salaf menurut para ulama adalah sahabat, tabi’in (orang-orang yang mengikuti sahabat) dan tabi’ut tabi’in (orang-orang yang mengikuti tabi’in). Tiga generasi awal inilah yang disebut dengan salafush sholih (orang-orang terdahulu yang sholih). Merekalah tiga generasi utama dan terbaik dari umat ini, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam,”Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian generasi sesudahnya kemudian generasi sesudahnya lagi.” (HR. Ahmad, Ibnu Abi ’Ashim, Bukhari dan Tirmidzi). Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam telah mempersaksikan ’kebaikan’ tiga generasi awal umat ini yang menunjukkan akan keutamaan dan kemuliaan mereka, semangat mereka dalam melakukan kebaikan, luasnya ilmu mereka tentang syari’at Allah, semangat mereka berpegang teguh pada sunnah beliau shallallahu ’alaihi wa sallam. (Lihat Al Wajiz fii Aqidah Salafish Sholih dan Mu’taqod Ahlis Sunnah wal Jama’ah, Dr. Muhammad Kholifah At Tamimi)

Wajib Bagi Kita Mengikuti Jalan Salafush Sholih

Setelah kita mengetahui bahwa salaf adalah generasi terbaik umat ini, maka apakah kita wajib mengikuti jalan hidup salaf?

Allah telah meridhai secara mutlak para salaf dari kaum muhajirin dan anshor serta kepada orang yang mengikuti mereka dengan baik. Allah Ta’ala berfirman yang artinya,”Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.” (At-Taubah: 100). Untuk mendapatkan keridhaan yang mutlak ini, tidak ada jalan lain kecuali dengan mengikuti salafush sholih.

Allah juga memberi ancaman bagi siapa yang mengikuti jalan selain orang mukmin. Allah Ta’ala berfirman yang artinya,”Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (An-Nisa: 115). Yang dimaksudkan dengan orang-orang mukmin ketika ayat ini turun adalah para sahabat (para salaf). Barangsiapa yang menyelisihi jalan mereka akan terancam kesesatan dan jahannam. Oleh karena itu, mengikuti jalan salaf adalah wajib.

Menyandarkan Diri pada Salafush Sholih


Setelah kita mengetahui bahwa mengikuti jalan hidup salafush sholih adalah wajib, maka bolehkah kita menyandarkan diri pada salaf sehingga disebut salafi (pengikut salaf)? Tidakkah ini termasuk golongan/kelompok baru dalam Islam?

Jawabannya kami ringkas sebagai berikut:

[1] Istilah salaf bukanlah suatu yang asing di kalangan para ulama,

[2] Keengganan untuk menyandarkan diri pada salaf berarti berlepas diri dari Islam yang benar yang dianut oleh salafush sholih,

[3] Kenapa penyandaran kepada berbagai madzhab/paham dan pribadi tertentu seperti Syafi’i (pengikut Imam Syafi’i) dan Asy’ari (pengikut Abul Hasan Al Asy’ari) tidak dipersoalkan?! Padahal itu adalah penyandaran kepada orang yang tidak luput dari kesalahan dan dosa!!

[4] Salafi adalah penyandaran kepada kema’shuman secara umum (keterbebasan dari kesalahan) sehingga memuliakan seseorang,

[5] Penyandaran kepada salaf bertujuan untuk membedakan dengan kelompok lainnya yang semuanya mengaku bersandar pada Al Qur’an dan As Sunnah, namun tidak mau beragama (bermanhaj) seperti salafush sholih yaitu para sahabat dan pengikutnya. (Lihat Al Manhajus Salafi ’inda Syaikh al-Albani).

Kesimpulannya sebagaimana dikatakan Syaikh Salim Al Hilali,

”Penamaan salafi adalah bentuk penyandaran kepada salaf. Penyandaran seperti ini adalah penyandaran yang terpuji dan cara beragama (bermanhaj) yang tepat. Dan bukan penyandaran yang diada-adakan sebagai madzhab baru.” (Limadza Ikhtartu Al Manhaj As Salaf)

Solusi Perpecahan Umat

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam telah memberikan solusi mengenai perpecahan umat Islam saat ini untuk berpegang teguh pada sunnah Nabi dan sunnah khulafa’ur rasyidin –yang merupakan salaf umat ini-. Beliau shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Dan sesungguhnya orang yang hidup di antara kalian akan melihat perselisihan yang banyak, maka berpegang teguhlah kalian terhadap sunnahku dan sunnah khulafa’rosyidin yang mendapat petunjuk. Maka berpegang teguh dengannya dan gigitlah dengan gigi geraham.” (Hasan Shohih, HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Jalan Salaf adalah Jalan yang Selamat

Orang yang mengikuti jalan hidup Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam dan sahabatnya (salafush sholih) inilah yang selamat dari neraka. Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda yang artinya,”Yahudi telah terpecah menjadi 71 golongan; satu golongan masuk surga, 70 golongan masuk neraka. Nashrani terpecah menjadi 72 golongan; satu golongan masuk surga, 71 golongan masuk neraka. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, umatku akan terpecah menjadi 73 golongan; satu golongan masuk surga dan 72 golongan masuk neraka. Ada sahabat yang bertanya,’Wahai Rasulullah! Siapa mereka yang masuk surga itu?’ Beliau menjawab,’Mereka adalah Al-Jama’ah’.” (HR. Ibnu Majah, Abu Daud, dishahihkan Syaikh Al Albani). Dalam riwayat lain para sahabat bertanya,’Siapakah mereka wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab,’Orang yang mengikuti jalan hidupku dan para sahabatku.’ (HR. Tirmidzi)

Sebagai nasehat terakhir, ’Ingatlah, kata salafi –yaitu pengikut salafush sholih- bukanlah sekedar pengakuan (kleim) semata, tetapi harus dibuktikan dengan beraqidah, berakhlaq, beragama (bermanhaj), dan beribadah sebagaimana yang dilakukan salafush sholih.’

Ya Allah, tunjukilah kami pada kebenaran dengan izin-Mu dari jalan-jalan yang menyimpang dan teguhkan kami di atasnya.

Pentingnya Berjilbab Bagi Perempuan

 
Islam mengatur tindak tanduk manusia, dari mulai yang terkecil seperti, meludah & membung hajat. Hingga hal yang besar seperti Aurat,muamalat dan lain sebagainya.
Kali ini saya akan mencoba mengangkat hal yang sring diabaikan dan dianggap biasa,tapi berdampak besar.
Hal ini dilatarbelakangi, semakin banyaknya Kaum hawa, terutama Remaja yang sudah terbawa arus Globalisasi yang Ironisnya tak menganggap penting kembali berhijab
...Ditengah-tengah Dekadensi Moral Umat yang semakin memprihatinkan, auratpun seolah menjadi hal yang sering terabaikan. Untuk lebih jelas Insya Allah saya kemukakan dibawah berikut ini.

 

 Menutup Aurat adalah kewajiban setian orang, baik Pria ataupun Perempuan. Batasan-batasanya sudah jelas dan sering kita dengar. Sekarang pertanyaanya,Apakah kita sudah dengan baik mengaplikasikannya???
Saudaraku, akhir-akhir ini pelecehan terhadap perempuan sangat tinggi. Miris memang,tapi hendak dikata apa? Hal itu terjadi pasti ada sebabnya, dan itu taklepas dari prilaku korban. Temasuk tidak menjaga aurat masuk kedalam daftar sebab tersebut.
Dizaman sangatlah mudahjika ingin menyaksikan perempuan-perempuan yang seolah tercanttik dengan gagahnya hilir mudik ,keluar rumah tanpa mengenakan penutup kepala (Jilbab). Hal ini yang menjadi poemicu lelaki hidung balster melakukan pelecehan tersebut.padahal dengan berjilbab dapat menghindarkan perempuan dari perlakuan tersebut. Sekarang Anda Sendiri yang menentukan !
Hal Ini telah diperintahkan ALLAH Swt dalam QS. An Nur : 31 “Katakanlah kepada wanita yang beriman,hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga memaluannya serta tidak menampakan perhiasan kecuali(yang biasa ) nampak darinya. Dan hendaklah mereka menutup kain kerudungnya ke dada mereka”
yaitu tidak menmpakan sedikitpun perhiasanya kepada selain muhrimnya kecualisesuatu yang tidak mungkin disembunyikan,seperti pakaian yang tidak mencolok.
Imam Bukhari meriwayatkan dari Aisyah Ra. Ia berkata : “Semoga Allah wanita-wanita pertama yang berhijrah(muhajiraat),yaitu ketika Allah menurunkan firman-Nya “hendaklah mereka menutupkain kerudung ke dada mereka (QS.An Nur :31)” (mereka langsung merobek ordeng mereka untuk dijadikan jilbab).”

Setiap pada Larangan pasti tersimpan sebuah kebaikan. Pun demikian dengan berjilbab.
Dan ketika mereka Bertanya kenapa harus berjilb, Allah dengan Ramah menjawab pertanyaan tersebut. Sebagaimana dalam QS.Al-Ahzab:59 “wahai nabi, Katakanlah kepada Istri-Isrtimu,anak-anakmu, dan wanita-wanita kaum muslimin agar mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya merekalebih mudah untuk dikenal, karenaitu mereka tidak diganggu . Dan Allah adalah Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang.”

Saudaraku, sungguh dengan berjilbab banyak manfaat yang bisa di petik. Dan semoga Allah menjaga Kita Dari Perbuatan Memamerkan Aurat.

Membedah Bid'ah

Vonis yang Aneh dan Dangkal
 

Jika ada orang mengingatkan dan melarang amalan BID'AH dan SYIRIK dalam ibadah ziarah kubur, dia dituduh melarang ziarah kubur !!

Jika ada orang melarang BACAAN SHOLAWAT 'produk sendiri' yang mengandung BID'AH dan SYIRIK, dia dicap membenci sholawat, dan tidak cinta Nabi !!

Jika ada orang tidak mau kumpul untuk TAHLILAN dan YASINAN, dia digunjing tidak mau berkumpul dan bersosial dengan masyarakat !!

Jika ada orang yang berbagi ilmu dan mengingatkan akan bahaya syirik dan bid'ah, dia pun dituding sebagai pemecah belah !!

De el el, de el el..

Sungguh, vonis yang aneh dan dangkal.. Bukankah orang tersebut (orang2 yang senantiasa mengingatkan akan bahaya bid'ah dan syirik, serta senantiasa mengajak pada sunnah dan tauhid) juga sangat menganjurkan berziarah dan baca sholawat jika sesuai dengan tuntunan Nabi shollallohu alaihi wasallam ??!

Bukankah dia juga selalu mendengungkan hadits Nabi shollallohu alaihi wasallam :

"Tidak sempurna iman kalian, sampai Aku lebih dia cintai dari orang tuanya, anaknya, dan semua manusia" ?!

Bukankah dia punya cara bersosial dengan masyarakat tanpa tahlilan dan yasinan !?

Saudaraku, bukankah Nabi shollallohu alaihi wasallam telah melarang seorang sahabatnya untuk sholat semalam suntuk selama hidupnya (??) Bolehkah kita mengatakan Beliau tidak membolehkan sholat malam ??!

Beliau juga melarang seorang sahabatnya untuk puasa terus selama hidupnya.. Bolehkan kita katakan Beliau melarang puasa !?

Beliau juga melarang seorang sahabatnya untuk 'anti nikah agar fokus ibadah'... Benarkah bila kita katakan Beliau melarang ibadah !?

Beliau juga melarang berlebih-lebihan dalam memuji dan menyanjung Beliau.. Bolehkah kita katakan Beliau melarang kita memuji dan menyanjungnya ?????

Betapa sering Beliau shollallahu alaihi wa sallaam mengingatkan dan mewanti-wanti ummat akan bahaya bid'ah (????) Bolehkan kita katakan Beliau aadalah pemecah belah ???!!

Tentu jawabannya TIDAK dan seribu TIDAK !!

Sungguh tuduhan-tuduhan itu akan mereka pertanggung-jawabkan kelak di hari perhitungan, dan hanya kepada-Nya semuanya kita kembalikan.

Apapun usaha mereka, Agama Allaah akan terus Dia jaga dan menangkan.

Cerpen Remaja

Kau Masih Sahabat Yang Ku Sayang
“Selamat tinggal, masa lalu.. aku kan melangkah, maafkanlah segala yang.. telah ku lakukan padamu” terdengar suara lagu five minutes dari handphone seorang cewek. Dialah Sabrina. Cewek yang baru saja naik kelas 3 SMP dengan hasil yang cukup memuaskan. Sabrina mempunyai sahabat cowok yang dekat dengannya. Namanya Daniel. Daniel sudah hampir 8 tahun mengenal Sabrina, dan sudah 2 tahun menjadi sahabatnya. Mereka sudah seperti saudara. Sabrina memanggil Daniel dengan sebutan ‘kakak’ dan Daniel memanggil Sabrina dengan sebutan ‘adek’.

Cewek yang selalu terlihat ceria tanpa masalah itu, rupanya sedang ada masalah alias galau. Tidak biasanya Sabrina seperti ini. Dia merasa ada yang beda dengan kehidupannya sekarang. Dia jadi sering kepikiran sesuatu, meskipun dia menyembunyikannya dari teman-temannya. Dia terpikirkan lagi kejadian itu.
Kejadiannya belum terlalu lama. Mungkin sekitar 1,5 bulan yang lalu.

Malam itu tanggal 23 Agustus 2013. Sabrina mengirim pesan kepada Daniel, yah.. mungkin semacam kata-kata untuk mengetest seseorang lah. Tetapi malam itu Daniel tak merespon pesan dari Sabrina. Akhirnya Sabrina memutuskan untuk tidur.

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali tepatnya jam 05.00 pagi Daniel baru merespon pesan yang semalam dikirim Sabrina. Daniel malah marah dan ngambek. Sabrina baru membalas pesan dari Daniel satu jam kemudian. Tapi Daniel tidak membalas lagi pesan dari Sabrina.

Hari ini Sabrina mengikuti kegiatan jalan sehat di sekolahnya. Tapi rasanya hari ini Sabrina sedang tidak bersemangat gara-gara kejadian pertengkarannya tadi pagi dengan Daniel. Tapi dia berusaha menyembunyikan semua itu dari teman-temannya. Pagi itu yah.. seperti biasa dibuka dengan ceramah dari bu kepala sekekolah. Dan saat berkumpul di lapangan, Sabrina bertemu dengan Daniel. Tapi.. yah.. seperti biasa. *cuek*.

Rasanya Sabrina gak bisa fokus belajar karena memikirkan kejadian itu. Akhirnya pulang sekolah, Sabrina putuskan untuk minta maaf pada Daniel dengan mengirim pesan. Berkali-kali Sabrina mengirim pesan itu kepada Daniel. Tapi Daniel tak membalasnya. Pikiran Sabrina semakin kacau. Hingga kurang lebih 1 minggu dia menunggu balasan pesan dari Daniel. Tapi Daniel tidak membalas satu pun pesan dari Sabrina. Bahkan nomer ponsel Daniel tidak aktif.

Sampai akhirnya Sabrina berpikiran bahwa Daniel tak mau lagi jadi sahabatnya dan Sabrina memutuskan untuk melupakan semuanya. Karena dia harus bisa fokus pada pelajaran di sekolahnya. Karena Sabrina sudah kelas 3 SMP.

Sebenarnya Sabrina tidak akan pernah bisa melupakan semua kenangan persahabatannya dengan Daniel. Akhirnya beberapa minggu kemudian, Sabrina kembali seperti biasanya setelah dia belajar untuk tidak memikirkan semua kejadian yang terjadi pada persahabatannya. Dia kembali menjadi Sabrina yang rajin, cerdas dan ceria tanpa memikirkan apa yang sudah terjadi. Tapi bukan berarti Sabrina melupakan Daniel.

Sabrina tidak pernah berniat melupakan Daniel. Bahkan terkadang Sabrina mencari-cari informasi tentang Daniel lewat sahabatnya, Excel. Excel bilang kalau handphone Daniel hilang waktu dibawa ke sekolah. Yah.. dengan itu Sabrina tau kenapa Daniel tak membalas pesannya. Sabrina merasa malu karena telah menuduh Daniel tanpa mengetahui alasannya. Akhirnya Sabrina berusaha berkomunikasi lagi dengan Daniel lewat facebook. Tapi Daniel juga tak membalas chat Sabrina.

Sabrina agak kesal dengan itu tapi Sabrina tetap menganggap Daniel adalah sahabatnya. Sabrina tak akan mungkin pernah melupakan sahabat yang paling dia sayang. Bagi Sabrina, Daniel adalah sahabat sekaligus kakak untuknya. Sampai akhirnya sudah 1 bulan lebih kehidupannya berjalan tanpa Daniel. Sabrina sudah terbiasa menjalani hari-harinya yang sekarang.

Udah gak terasa waktu itu tanggal 13 Oktober 2013. 2 minggu lagi adalah ulang tahun Daniel. Dan hari itu, Sabrina memutuskan untuk mencari nomer ponsel Daniel yang baru hanya sekedar untuk mengucapkan ulang tahun kepada Daniel. Setelah itu Sabrina berjanji untuk tidak menyimpan nomer ponsel Daniel. Akhirnya setelah berdebat dengan Excel, Excel mau memberi nomor ponsel Daniel pada Sabrina. Tentu saja Excel tak akan tega melihat sahabatnya itu galau dan selalu merengek-rengek meminta nomor ponsel Daniel.

Hari itu tanggal 15 Oktober 2013. Sekolah libur karena hari itu adalah hari raya idul adha. Pagi ini Sabrina memutuskan untuk main ke sekolah dan menemani temannya. Waktu di sekolah Sabrina memutuskan untuk mengirim pesan kepada Daniel. Hanya satu kali dan tak akan membalasnya lagi. Karena sebenarnya tujuannya mencari nomor ponsel Daniel hanya untuk mengucapkan ultah.

From : 085706xxxxxx
To : Daniel
Tuhan.. cabut nyawaku sehari saja. Agar aku bisa tau siapa saja yang menangis saat aku udah gak ada

Ya. Seperti yang telah Sabrina duga. Daniel tak membalas pesan dari Sabrina. Sabrina tak mempermasalahkan hal itu. Sabrina tetap ceria menghabiskan waktu liburannya meskipun hanya di sekolahnya. Tapi tak disangka, siang hari sekitar jam 10.00 pagi saat Sabrina asyik dengan laptopnya… Daniel membalas pesan Sabrina dan bertanya siapa yang mengirimnya pesan itu. Karena yah.. Daniel gak punya nomor ponsel Sabrina. Tapi Sabrina tak membalas lagi pesan dari Daniel itu.

Sore harinya Daniel mengirim Sabrina pesan yang sama dengan yang tadi pagi dia kirimkan. Daniel memaksa ingin tau siapa yang mengiriminya pesan. Akhirnya Sabrina memutuskan untuk mengaku pada Daniel. Dan tidak disadari Sabrina mengingkari janjinya. Dia berkomunikasi lama dengan Daniel. Tapi apa yang dilakukan Sabrina tak salah. Daniel yang meminta persahabatan mereka untuk kembali seperti dulu. Mana mungkin Sabrina menolak sedangkan Daniel adalah sahabat sekaligus kakak yang berharga baginya. Daniel dan Sabrina berusaha mengembalikan hubungan persahabatan mereka seperti dulu. Mereka masih saling terbuka. Kecuali… Daniel tak memanggil Sabrina dengan sebutan adek lagi.

Mungkin persahabatan mereka sudah kembali. Tapi keadaanya sudah tak seperti dulu lagi. Semuanya terasa kaku, mereka seperti harus mengulangnya dari awal. Dan yah.. Sabrina merasakan sifat cuek Daniel padanya. Sabrina paling tidak suka dicuekin. Tapi Sabrina tak pernah berani bicara pada Daniel. Dia tidak mau kehilangan sahabatnya itu, dia terlalu sayang pada Daniel. Dan yang bisa Sabrina lakukan sekarang adalah menjalani semua seperti biasanya. Paling tidak persahabatannya sudah kembali.

Sabrina hanya berharap sikap Daniel padanya bisa seperti dulu. Daniel yang selalu perhatian dan memanggilnya dengan kata ‘adek’ !! Sabrina akan selalu ada untuk Daniel. Karena Daniel tetaplah sahabat yang paling dia sayang.

~ THE END ~

Aku harap, sifat sahabat yang ku sayang kembali seperti dulu. Penuh perhatian dan selalu bisa menghibur.
For you my best friend.
 
Support : Caffe Coffee | Tabloid Kita | Zona Blogger
Copyright © 2014. Pendidikan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger